2011 October 1
Ilmu sosial Dasar
by Yongki Mayongga
Untuk menjawab berbagai tantangan dan persoalan dalam kehidupan lahirlah berbagai cabang ilmu pengetahuan. Berdasarkan sumber filsafat yang dianggap sebagai ibu dari ilmu pengetahuan, maka ilmu pengetahuan dapat dikelompokkan menjadi tiga :
a. Natural Sciences (Ilmu-ilmu Alamiah), meliputi: Fisika, Kimia, Astronomi, Biologi dan lain-lain.
b. Sosial Sciences (Ilmu-ilmu Sosial), terdiri dari : Sosiologi, Ekonomi, Politik Antropologi, Sejarah, Psikologi, Geografi dan lain-lain.
c. Humanities (Ilmu-ilmu Budaya) meliputi : Bahasa, Agama, Kesusastraan, Kesenian dan lain-lain.
Mengikuti pembagian ilmu pengetahuan seperti tersebut di atas, maka Ilmu Sosial Dasar dan Ilmu Budaya Dasar adalah satuan pengetahuan yang dikembangkan sebagai usaha pendidikan. Ilmu Sosial Dasar tidak merupakan gabungan dari ilmu-ilmu sosial yang dipadukan, karena masing-masing sebagai disiplin ilmu memiliki obyek dan metode ilmiahnya sendiri-sendiri yang tidak mungkin dipadukan.
Ilmu Sosial Dasar bukan merupakan disiplin ilmu tersendiri, karena Ilmu Sosial Dasar tidak mempunyai obyek dan metode ilmiah tersendiri dan juga is tidak mengembangkan suatu penelitian sebagai mana suatu disiplin ilmu, seperti ilmu-ilmu sosial di atas.
Ilmu Sosial Dasar merupakan suatu bahan studi atau Program Pengerjaan yang khusus dirancang untuk kepentingan pendidikan/pengajaran yang di Indonesia diberikan di Perguruan Tinggi. Tegasnya mata kuliah Ilmu Sosial Dasar diberikan dalam rangka usaha untuk memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan guna mengkaji gejala-gejala sosial agar daya tanggap, persepsi dan penalaran mahasiswa dalam menghadapi lingkungan sosialnya dapat ditingkatkan, sehingga lebih peka terhadapnya.
Persepsi yang berbeda dari tiap orang mengenai Ilmu Sosial Dasar menciptakan berbagai perubahan di dalam kehidupan bermasyarakat. Perubahan dirasakan oleh hampir semua manusia dalam masyarakat. Perubahan dalam masyarakat tersebut wajar, mengingat manusia memiliki kebutuhan yang tidak terbatas. Kalian akan dapat melihat perubahan itu setelah membandingkan keadaan pada beberapa waktu lalu dengan keadaan sekarang. Perubahan itu dapat terjadi di berbagai aspek kehidupan, seperti peralatan dan perlengkapan hidup, mata pencaharian, sistem kemasyarakatan, bahasa, kesenian, sistem pengetahuan, serta religi/keyakinan.
Latar Belakang
Masalah-masalah sosial, khususnya masalah-masalah yang diwujudkan oleh masyarakat Indonesia, dengan menggunakan Teori-teori (fakta, konsep, teori) yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu-ilmu sosial. Saat ini kita mengenal masalah-masalah sosial dan berbagai teori tentang Ilmu Sosial dasar, oleh sebab itu saya akan menjelaskan tentang pemahaman saya mengenai Ilmu sosial dasar.
Latar belakang diberikannya mata kuliah ISD di perguruan tinggi, karena :
1. Banyaknya kritik yang ditunjukkan pada sistem pendidikan di perguruan tinggi bahwa sistem pendidikan yang diberikan masih berbau kolonial dan warisan sistem pendidikan pemerintah Belanda. Yang pendidikannya bertujuan untuk menghasilkan tenaga terampil untuk menjadi tukang yang mengisi birokrasi mereka.
2. Sistem pendidikannya masih tidak mengenali dimensi – dimensi lain di luar disiplin keilmuannya. Perguruan tinggi dianggap seolah – olah tidak peka terhadap lingkungan sekitarnya sertak perkembangan masyarakat.
Sedangkan tenaga ahli yang dihasilkan oleh perguruan tinggi diharapkan mempunyai tiga kemampuan, yaitu personal, akademis dan profesional.
1. Kemampuan personal
Tenaga ahli diharapkan memiliki pengetahuan sehingga menunjukkan sikap yang mencerminkan kepribadian Indonesia, mengenal dan memahami nilai agama, masyarakat, pancasila serta pandangan luas terhadap berbagai masalah masyarakat Indonesia.
1. Kemampuan akademik
Kemampuan untuk berkomunikasi secara ilmiah baik lisan maupun tulisan dan mampu berpikir logis, kritis, sistematis dan analitis. Memiliki kemampuan untuk mengedintifikasi dan merumuskan masalah yang sedang dihadapi.
1. Kemampuan profesional
Kemampuan dalam bidang profesi tenaga ahli yang bersangkutan. Dan mereka diharapkan memiliki kemampuan dan keterampilan yang tinggi dalam profesinya.
1. Ilmu sosial dasar sebagai komonen MKDU
Diantara 3 kemampuan diatas yang diharapkan untuk dimiliki oleh mahasiswa sebagai calon tenaga ahli adalah kemampuan personal dan ditanamkan pada mata kuliah dasar umum. MKDU bertujuan untuk memperluas pengetahuan agar mahasiswa tidak terbatas pada bidang keahlian masing – masing, tetapi dapat membantu dirinya sendiri dan menempatkan diri dalam perkembangan masyarakat. MKDU terdiri dari 6 mata kuliah, yaitu :
1. Agama
2. Pancasila
3. Kewiraan
4. Ilmu alamiah dasar
5. Ilmu sosial dasar
6. Ilmu budaya dasar
1. Banyaknya kritik yang ditunjukkan pada sistem pendidikan di perguruan tinggi bahwa sistem pendidikan yang diberikan masih berbau kolonial dan warisan sistem pendidikan pemerintah Belanda. Yang pendidikannya bertujuan untuk menghasilkan tenaga terampil untuk menjadi tukang yang mengisi birokrasi mereka.
2. Sistem pendidikannya masih tidak mengenali dimensi – dimensi lain di luar disiplin keilmuannya. Perguruan tinggi dianggap seolah – olah tidak peka terhadap lingkungan sekitarnya sertak perkembangan masyarakat.
Sedangkan tenaga ahli yang dihasilkan oleh perguruan tinggi diharapkan mempunyai tiga kemampuan, yaitu personal, akademis dan profesional.
1. Kemampuan personal
Tenaga ahli diharapkan memiliki pengetahuan sehingga menunjukkan sikap yang mencerminkan kepribadian Indonesia, mengenal dan memahami nilai agama, masyarakat, pancasila serta pandangan luas terhadap berbagai masalah masyarakat Indonesia.
1. Kemampuan akademik
Kemampuan untuk berkomunikasi secara ilmiah baik lisan maupun tulisan dan mampu berpikir logis, kritis, sistematis dan analitis. Memiliki kemampuan untuk mengedintifikasi dan merumuskan masalah yang sedang dihadapi.
1. Kemampuan profesional
Kemampuan dalam bidang profesi tenaga ahli yang bersangkutan. Dan mereka diharapkan memiliki kemampuan dan keterampilan yang tinggi dalam profesinya.
1. Ilmu sosial dasar sebagai komonen MKDU
Diantara 3 kemampuan diatas yang diharapkan untuk dimiliki oleh mahasiswa sebagai calon tenaga ahli adalah kemampuan personal dan ditanamkan pada mata kuliah dasar umum. MKDU bertujuan untuk memperluas pengetahuan agar mahasiswa tidak terbatas pada bidang keahlian masing – masing, tetapi dapat membantu dirinya sendiri dan menempatkan diri dalam perkembangan masyarakat. MKDU terdiri dari 6 mata kuliah, yaitu :
1. Agama
2. Pancasila
3. Kewiraan
4. Ilmu alamiah dasar
5. Ilmu sosial dasar
6. Ilmu budaya dasar
Maksud dan Tujuan
Secara sederhana ISD adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk menelaan masalah-masalah sosial manusia, dan diberikannya mata kuliah ini antara lain bertujuan agar mahasiswa dapat memperluas wawasan pemikiran serta kemampuannya dalam Pemahaman Ilmu Sosial Dasar, membantu perkembangan wawasan penalaran dan kepribadian mahasiswa agar memperoleh wawasan yg lebih luas dan ciri2 kepribadian yg diharapkan dari sikap mahasiswa, khususnya berkenaan dgn sikap dan tingkah laku manusia dlm menghadapi manusia2 lain, serta sikap dan tingkah laku manusia2 lain terhadap manusia yg bersangkutan secara timbal balik dan membantu perkembangan pikir mahasiswa dan kepribadian agar memperoleh wawasan yang lebih luas dan ciri kepribadian yang diharapkan dari setiap golongan terpelajar Indonesia.
Teori Mengenai
Ilmu Sosial dasar
Ilmu Sosial Dasar adalah pengetahuan yang menelaah masalah-masalah sosial, khususnya yang diwujudkain oleh masyarakat Indonesia dengan menggunakan pengertian-pengertian (fakta, konsep, teori) yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu-ilmu sosial seperti: sejarah, ekonomi, geografi sosial, sosiologi, antropologi, psykologi sosial.
PENGERTIAN ILMU SOSIAL DASAR
Ilmu Sosial adalah ilmu yang mempelajari sosial manusia di lingkungan sekitar seperti sosiologi, ekonomi, politik, antropologi sejarah, psikologi, geogrofi dll.
Dari perkembangan ilmu sosial timbul paham study sosial yang disebut ilmu pengetahuan sosial. IPS adalah bidang studi yang merupakan paduan dari sejumlah mata pelajaran sosial. Yang termaksud pada pelajaran IPS, yaitu geografi, sejarah, ekonomi, sosiologi, antropologi dll.
ISD adalah gabungan dari disiplin ilmu sosial yang digunakan dalam pendekatan dan pemecahan masalah sosial yang ada di lingkungan sekitar kita. ISD memberikan dasar – dasar pengetahuan tentang konsep untuk mengkaji gejala sosial.
Ruang lingkup pembahasan
Ada 2 masalah yang dipakai sebagai pertimbangan untuk menentukan ruang lingkup pembahasan mata kuliah ISD.
1. Berbagai aspek yang merupakan suatu masalah sosial yang dapat ditanggapi dengan pendekatan sendiri atau pendekatan gabungan antar bidang.
2. Adanya keragaman golongan dan kesatuan sosial lain dalam masyarakat.
1. Berbagai aspek yang merupakan suatu masalah sosial yang dapat ditanggapi dengan pendekatan sendiri atau pendekatan gabungan antar bidang.
2. Adanya keragaman golongan dan kesatuan sosial lain dalam masyarakat.
Berdasarkan ruang lingkup di atas masih perlu penjabaran untuk bisa dioperasionalkan ke pokok bahasan dan sub pokok bahasan. Yaitu :
1. Mempelajarai adanya berbagai masalah kependudukan dan hubungan dengan perkembangan masyarakat dan kebudayaan.
2. Mempelajari adanya masalah individu dan masyarakat.
3. Mengkaji masalah kependudukan dan sosialisasi.
4. Mempelajari hubungan antar warga negara dan negara.
5. Mempelajari hubungan antara pelapisan sosial dan persamaan derajat.
6. Mempelajari masalah yang dihadapi masyarakat pedesaan.
Metodelogi
Metodelogi yang saya gunakan adalah kualitatif kuantitatif, karena saya menjelaskan dengan mendeskripsikan dengan penjelasan lebih lanjut dan dengan pendeskripsian melalui angka secara perhitungan matematis. Dengan menggunakan metode ini saya berharap pembaca dapat lebih mengerti dan memahami apa yang dimaksudkan oleh saya sebagai penulis, sehingga dapat membantu dan mempermudah anda semua.
Selain itu, saya mengambil dari berbagai sumber di internet, mayoritas dari berbagai blog. Alamat blog dari sumber dapat di lihat di bagian daftar pustaka.
Saya sebagai penulis, membuat pembahasan seperti ini dengan terlebih dahulu memahami arti setiap kata yang saya dapat dari berbagai sumber, lalu saya tuangkan beberapa di blog saya atau beberapa tulisan pendek yang saya anggap penting untuk di post kan.
Kemudahan informasi pada saat ini saya manfaatkan untuk menyerap sebanyak-banyaknya pemahaman saya pada keterkaitan ilmu sosial dasar dengan dunia teknik informatika, dengan penulisan yang mengurutkan sistematika penulisan.
Kasus Atau Studi
Masalah yang dihadapi tidaklah sama, disebabkan karena perbedaan tingkat perkembangan kebudayaan masyarakat dan keadaan lingkungan alam. Masalah tersebut dapat berupa sosial, politik, moral dll. Yang membedakan masalah ini ada hubungannya dengan nilai moral dan pranata sosial.
1. Menurut masyarakat, segala sesuatu yang menyangkut kepentingan umumadalah masalah sosial.
2. Menurut para ahli, suatu kondisi yang terwujud dalam masyarakat berdasarkan atas studi, mempunyai sifat yang menimbulkan kekacauan.
Masalah sosial muncul sejak peradaban manusia karena dianggap mengganggu kesejahteraan hidup. Dan membuat masyarakat untuk mengedintifikasi, menganalisa cara untuk mengatasinya.
ISD menyajikan pemahaman mengenai hakikat manusia sebagai makhluk sosial dan masalahnya dengan menggunakan kerangka pendekatan. Dengan menggunakan kacamata obyektif berarti, konsep dan teori yang berhubungan dengan hakikat manusia dan masalahnya telah dikembangkan dalam ilmu sosial dan digunakan. Sedangkan menurut kacamata subyektif masalah yang dibahas akan dikaju menurut perspektif masyarakat yang bersangkutan.
Masalah atau kasus yang akan kita bahas kali ini mengenai masalah kependudukan di Indonesia.
Berdasarkan data Education At a Glance: Indonesia – World Bank (Last updated November, 2008) – jumlah populasi usia 0-14 tahun di Indonesia sekitar 64,1 juta jiwa. Hal ini menandakan kita berpeluang menjadi negara produktif seandainya anak-anak bangsa ini dapat mengenyam pendidikan dengan baik. Namun fakta justru bertolak 180o, dimana kemiskinan telah memperkecil kesempatan dalam mengakses pendidikan karena biaya yang tak terjangkau.
Menurut data Departemen Pendidikan Nasional, angka putus sekolah jenjang pendidikan SD/MI antara tahun 2005/06 –2006/07 sebanyak 615.411 siswa. Sementara untuk pendidikan di SMP/MTs sebesar 232.834 siswa pada tahun yang sama. Kenyataan ini sungguh memprihatinkan, ditengah para pemimpin kita mengeluarkan banyak uang berebut puncak kekuasaan, di sisi lain anak-anak bangsa ini membutuhkan dana untuk hal yang lebih penting, yakni mengakses dunia pendidikan.
Sungguh ironis, salah satu efek dari demokrasi dalam beberapa hal telah membuat “hal yang kurang penting menjadi penting, dan yang benar-benar penting menjadi kurang penting”. Bagaimana tidak, bayangkan saja jika ratusan milyar dana-dana kampanye itu mengalir untuk dunia pendidikan. Maka, saya yakin Indonesia akan menjadi lebih indah, indonesia akan lebih bersinar. Anak-anak bangsa ini telah membuktikannya pada berbagai olimpiade sains international yang diselenggarakan. Kita juara, kita bisa dan kita bangga sebagai putra-putri Bangsa Indonesia.
Pemerintah melalui Departemen Pendidikan Nasional telah berupaya mengentaskan pendidikan melalui kebijakan BOS (Bantuan Operasional Sekolah) tahun 2009 diantaranya: menaikkan jumlah BOS. Jika tahun 2008 untuk siswa SD/MI Rp 254.000 per siswa, tahun 2009 naik menjadi Rp 397.000 per siswa yang bersekolah di kabupaten dan Rp 400.000 untuk siswa di kota. Sedangkan BOS SMP naik dari Rp 354.000 per siswa menjadi Rp 570.000 per siswa yang sekolah di kabupaten serta Rp 575.000 per siswa di kota.
Mengingat banyak hal yang harus dibenahi, seperti infrastruktur sekolah dalam kondisi yang kurang layak dan banyaknya siswa yang putus sekolah akibat faktor ekonomi. Tak khayal hal ini menimbulkan rasa pesimis beberapa pihak yang menilai nominal tersebut masih kurang untuk mengatasi besarnya biaya unit pendidikan.
Bila kita cermati, mungkin saja benar jumlah tersebut sangat kurang, namun bila kita lihat hal positifnya, setidaknya kita tahu bahwa pemerintah kita sadar dan peduli akan persoalan serius bangsa ini.
Kita semua harus menyadari bahwa persoalan ini adalah tanggung jawab kita semua. Saya yakin banyak dari kita mempunyai ide-ide cemerlang sebagai alternatif solusi atas masalah pendidikan ini. Yang dapat kita lakukan adalah mengimplementasikan ide-ide tersebut dalam masyarakat menurut cara yang kita anggap baik dan benar. Hal ini akan lebih bermakna dibandingkan dengan saling menyalahkan dan membebankan persoalan ini pada salah satu pihak saja. Saatnya kita bersatu membangun negeri kita tercinta ini, INDONESIA.
“Pendidikan murah untuk masyarakat miskin”, slogan ini terkesan bahwa pendidikan itu membutuhkan biaya besar yang harus ditanggung oleh orang tua sehingga terasa memberatkan. Penulis berpendapat, seandainya saja anak-anak sekolah juga diberikan ketrampilan yang diimplementasikan, dalam arti anak-anak sekolah disamping diberikan bekal ketrampilan spesifik juga dilibatkan dalam proyek-proyek berhubungan dengan ketrampilan tersebut sehingga mampu menghasilkan uang untuk membiayai pendidikan mereka sendiri maka hal ini akan lebih efektif dan efisien.
Alternatif yang penulis uraikan di sini, dapat diterapkan pada sekolah tingkat pertama (SMP). Konsekuensinya pihak sekolah harus mulai mengadakan training ketrampilan aplikatif, dan mengadakan kerja sama dengan perusahaan yang berhubungan dengan ketrampilan yang dilaksanakan.
Hal ini tidak berarti kita mengeksploitasi anak, namun lebih mengarahkan meraka kepada hal yang lebih baik. Ide ini muncul ketika seorang teman kelahiran bali yang kuliah di australia mengatakan bahwa rata-rata remaja disana usia14-15 tahun sudah mulai melakukan part time untuk sekedar menambah uang jajan ataupun untuk membiayai sekolah mereka sendiri. Jika anak-anak australia bisa, mengapa kita tidak?.
Jika hal ini diterapkan, maka pendidikan itu tidak lagi menjadi momok bagi orang tua, dan tidak harus dimurahkan melainkan harus ditingkatkan. Selain anak-anak tersebut menjadi lebih produktif, kreatifitas merekapun akan lebih berkembang yang akan menghasilkan ide-ide lebih cemerlang lainnya.
Efek bagi siswa-siswi smp itu sendiri. Ketika mereka lebih dewasa dan sadar akan kebutuhan pendidikan yang lebih tinggi, mereka telah mempunyai bekal bekerja yang menghasilkan uang untuk melanjutkan pendidikan dengan biaya mereka sendiri tersebut.
Efek jangka panjangnya, kita dapat lebih meminimalisir pengangguran, meningkatkan sektor perekonomian, muncul kreatifitas-kreatifitas baru. Dan yang lebih penting kita membangun suatu perubahan besar, pembangunan sumber daya manusia Indonesia yang berwawasan, berintelek, berakhlak dan mampu menerapkan ilmu serta ketrampilan yang dimiliki.
Pembahasan
Setelah membaca kejadian diatas, yaitu masalah kependudukan, saya berpendapat bahwa sebenarnya masalah ini tidaklah hanya tugas dan kewajiban dari pemerintah saja. Akan lebih baik jika kita sebagai warga Negara juga berperan aktif dalam mendukung kemajuan dari Negara kita tercinta secara bersama – sama.
Karena pada dasarnya pemerintah juga membutuhkan semua warga Negara dalam Negara tersebut tidak hanya sebagai objek namun sebagai subjek, dalam hal ini warga Negara tidak hanya berperan dalam mematuhi atau menjalankan apa keputusan dari pemerintah namun kita juga harus membantu pemerintah misalkan dengan memberikan ide – ide atau usulan melalui DPR yang merupakan wakil rakyat di pemerintahan atau melalui demonstrasi yang kooperatif dan sportif jangan berdemonstrasi yang anarkis karena kita bangsa Indonesia merupakan Negara demokrasi yang cinta damai.
Karena pada dasarnya pemerintah juga membutuhkan semua warga Negara dalam Negara tersebut tidak hanya sebagai objek namun sebagai subjek, dalam hal ini warga Negara tidak hanya berperan dalam mematuhi atau menjalankan apa keputusan dari pemerintah namun kita juga harus membantu pemerintah misalkan dengan memberikan ide – ide atau usulan melalui DPR yang merupakan wakil rakyat di pemerintahan atau melalui demonstrasi yang kooperatif dan sportif jangan berdemonstrasi yang anarkis karena kita bangsa Indonesia merupakan Negara demokrasi yang cinta damai.
Penutup
Kesimpulan
Kesimpulan dari pembahasan di atas antara lain adalah :
1. Masalah dalam suatu Negara harus dicarikan solusi yang tepat guna dan efeknya dapat dirasakan oleh semua lapisan masyarakat.
2. Dalam hal seperti ini tidak dapat di pungkiri bahwa peran serta warga Negara juga sangat membantu.
3. Perlu adanya komunikasi dan interaksi social diantara pemerintah dan masyarakat secara keseluruhan.
Demikian Pembahasan yang saya lakukan kali ini, semoga bermanfaat untuk berbagai pihak dan serta untuk mengingatkan bahwa Ilmu sosial dasar sanagat penting dalam kehidupan kita sehari-hari khususnya dalam kehidupan kita bermasyarakat, sekian terima kasih.
Daftar Pustaka
hai, thank you
BalasHapus